Recount Text and Temporal Conjunction
Materi 1:
Definition of Recount Text (Pengertian Recount Text)
Dalam bahasa Inggris, recount text is a text which retells events, or experiences in the past. Artinya, recount text adalah teks yang menceritakan kembali kejadian atau pengalaman yang terjadi di masa lalu.
Masa lalu di sini bukan berarti masa lalu yang lampau banget, seperti cerita sejarah gitu ya, guys! Hehe… Melainkan, kejadian yang belum lama-lama banget terjadi. Misalnya, kejadian yang berlangsung tahun lalu, bulan lalu, atau bahkan kemarin.
Nah, kejadian yang diceritakan kembali dalam recount text bisa berupa pengalaman pribadi, seperti liburan, lomba, atau ulang tahun.
The Purpose of Recount Text (Tujuan Recount Text)
Ada beberapa tujuan recount text, di antaranya:
1. Memberikan Informasi
Recount text dapat bertujuan untuk memberi informasi tentang suatu rangkaian kejadian atau pengalaman pribadi di masa lalu kepada orang lain.
2. Memotivasi
Recount text juga bisa dijadikan bahan refleksi diri mengenai suatu kejadian atau peristiwa tertentu. Dengan begitu, penulis bisa sekalian mengabil hikmah positif dan memotivasi diri apabila ada kejadian yang kurang mengenakkan.
3. Mendokumentasikan Kejadian
Karena recount text ini berisi cerita tentang kejadian dan pengalaman yang pernah terjadi di masa lalu, maka penulis bisa menjadikannya sebagai media untuk mendokumentasikan peristiwa yang dianggap penting. Bisa dalam bentuk buku diary atau jurnal pribadi.
4. Menghibur Pembaca
Seperti layaknya jenis teks yang lain, recount text juga berfungsi untuk menghibur pembaca. Karena recount text, bisa menceritakan pengalaman yang menyenangkan, contohnya cerita liburan.
Generic Structure of Recount Text (Struktur Recount Text)
Struktur recount text terdiri dari 3 bagian, yaitu Orientation, Series of Event, dan Reorientation. Kita bahas satu per satu, ya!
1. Orientation
Bagian ini merupakan bagian pembuka teks atau pendahuluan yang berisi latar belakang dari suatu kejadian, seperti siapa yang terlibat, atau kapan dan di mana kejadian tersebut terjadi.
2. Series of Events
Bagian ini merupakan bagian isi teks yang berisi serangkaian kejadian berurutan yang dialami penulis. Misalnya, jika Recount Text tersebut menceritakan tentang pengalaman lomba, maka bagian Series of Event-nya berisi serangkaian kejadian yang dialami secara berurutan, mulai dari awal persiapan lomba hingga lomba berakhir.
3. Reorientation
Bagian ini merupakan penutup teks yang berisi kesimpulan, pesan, kesan, atau perasaan penulis atas kejadian yang dialami. Misalnya, penulis menceritakan tentang pengalaman lombanya dan ternyata ia menang juara 1 dalam lomba tersebut, maka penulis bisa menceritakan bagaimana gembiranya ia ketika tahu bahwa ia berhasil menang juara 1.
Types of Recount Text (Jenis-Jenis Recount Text)
Recount text terbagi menjadi beberapa jenis, nih, di antaranya personal recount text, factual recount text, dan imaginative recount text. Berikut masing-masing penjelasannya:
1. Personal Recount Text
Personal recount text adalah text yang berisi pengalaman pribadi penulis. Jenis recount text satu ini merupakan yang paling sering ditemukan dalam contoh recount text.
2. Factual Recount Text
Factual recount text adalah text yang berisi peristiwa yang benar-benar terjadi (faktual), misalnya seperti laporan mengenai suatu percobaan ilmiah, laporan forensik, atau laporan dari kepolisian. Pada factual recount text, tidak terpaku pada kejadian pribadi ya, tapi bisa juga kejadian yang dialami orang lain.
3. Imaginative Recount Text
Imaginative recount text adalah jenis recount text yang berisi cerita imajinatif yang dialami seseorang. Cerita imajinatif ini bisa berupa khayalan/imajinasi, atau mimpi.
Language Features of Recount Text (Kaidah Kebahasaan Recount Text)
Dalam membuat recount text, kamu perlu memperhatikan beberapa kaidah kebahasaan atau language features yang ada, salah satunya yakni menggunakan Simple Past Tense. Nah, selain itu, ada beberapa kaidah kebahasaan recount text yang perlu kamu perhatikan, di antaranya:
1. Menggunakan Simple Past Tense
Kenapa harus Simple Past Tense? Karena kejadian yang diceritakan adalah kejadian yang terjadi di masa lampau, jadi kita harus menggunakan tense yang berfungsi untuk mengungkapkan kejadian yang terjadi di masa lampau yakni Simple Past Tense.
Masih ingat kan, sama pola kalimat Simple Past Tense? Pola kalimat Simple Past Tense ada dua macam, yakni:
1. Subject + Verb 2
Contoh: I ran.
2. Subject + be + Complement
Contoh: It was hard.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa perhatikan gambar di atas, ya!
Baca Juga: Contoh Kalimat Simple Present Tense Berdasarkan Polanya
2. Menggunakan Adverb of Time dan Adverb of Sequence
Selain itu, dalam membuat recount text, kamu juga bisa menggunakan berbagai adverb atau kata keterangan, seperti kata keterangan waktu (Adverb of Time) dan kata keterangan urutan (Adverb of Sequence).
Adverb of Time (Keterangan Waktu) digunakan untuk menunjukkan masa lalu. Contohnya antara lain:
- Yesterday
- Last week
- Last month
- An hour ago
- A year ago
Sedangkan Adverb of Sequence (Keterangan Urutan) digunakan untuk menunjukkan urutan terjadinya kejadian. Contohnya antara lain:
- First
- Then
- After that
- At last
- Finally
Sudah paham struktur dan kaidah kebahasaan, sekarang saatnya membahas contoh recount text, nih!
Examples of Recount Text (Contoh Recount Text)
Berikut adalah contoh recount text yang menceritakan pengalaman penulis saat pertama kali mengikuti lomba lari maraton. Perhatikan baik-baik, ya!
Last month, I joined the Rogu Marathon, my first marathon contest. I thought it would be a great experience for me to try out. I had to run 42 kilometers to complete it. It was hard.
First, I woke up very early in the morning because the marathon started at 7 a.m. When I arrived at the venue, I found out that there were actually a lot of people who participated in it. We were excited to run the marathon.
When the marathon started, I ran as fast as I could. After some kilometers, I was already tired, so I just jogged for the rest of the way. Finally, I finished the marathon. It was exhausting, but it was also so fun.
After that, I wanted to join another marathon. I was interested in improving my running time, and I also experienced a good feeling with the other runners. It was a very wonderful experience for me.
Nah, dari contoh teks tersebut, jika kita bedah strukturnya, maka akan menjadi seperti berikut:
Nah, pada contoh di atas, kamu bisa tahu secara detail nih, mengenai struktur dari recount text tersebut. Kamu bisa perhatikan bagian mana dari teks yang merupakan Orientation, Series of Event, hingga Reorientation. Dengan melihat contoh ini, tentunya akan mempermudah kamu dalam membuat recount text, bukan?
Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/aspects-of-recount-text
Materi 2:
Konjungsi Temporal: Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis & Contoh
Kalau lagi ngomongin tentang konjungsi, pastinya materi yang satu ini juga nggak akan terlepas dari pembicaraan, nih. Yap, materi tentang konjungsi temporal! Seperti yang kita tahu, konjungsi adalah kata hubung yang bisa menghubungkan dua satuan bahasa, baik yang sederajat maupun tidak.
Tapi, tahu nggak sih, kalau dalam Bahasa Indonesia itu, ada banyak sekali lho, jenis-jenis dari konjungsi! Salah satunya yaitu konjungsi temporal yang mau kita bahas secara spesifik dalam artikel ini.
Hmm, sebenarnya apa sih, konjungsi temporal itu? Yuk, kita bahas!
Pengertian Konjungsi Temporal
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel, konjungsi adalah kata hubung. Nah, kalau temporal apa, nih? Jika dilihat di KBBI, temporal adalah hal yang berhubungan dengan waktu.
Sampai di sini, kita pahami bahwa pengertian konjungsi temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat itu sendiri. Dengan kata lain, konjungsi temporal bisa disebut juga dengan konjungsi waktu.
Fungsi Konjungsi Temporal
Sesuai pengertiannya, konjungsi temporal memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menghubungkan kalimat majemuk, baik yang sederajat maupun tidak sederajat. Kemudian, fungsi kedua adalah untuk menyatakan waktu.
Ciri-Ciri Konjungsi Temporal
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, konjungsi itu ada banyak jenisnya. Oleh karena itu, masing-masing konjungsi punya karakteristik yang membedakannya dengan jenis yang lain. Lalu, apa saja sih ciri-ciri konjungsi temporal itu?
- Konjungsi temporal berfungsi sebagai subjungtif dalam suatu kalimat. Subjungtif sendiri merupakan modus yang menegaskan kemungkinan objektif. Modus ini menganggap kalau tindakan/aksi, bukanlah fakta yang terjadi saat ini. Tapi, mungkin saja atau masih berpotensi menjadi fakta, tergantung situasi. Penggunaan konjungsi temporal dalam kalimat membuat kalimat tersebut memiliki makna yang lengkap, koheren, dan mudah dipahami pembaca.
- Umumnya, konjungsi temporal bisa ditempatkan di mana saja. Baik itu di awal kalimat, maupun di akhir kalimat. Dengan syarat, selama pemilihan bentuk konjungsinya menyesuaikan makna kalimat yang disusun.
- Konjungsi temporal juga berfungsi sebagai tautan yang menghubungkan antara klausa dengan kalimat induk.
- Konjungsi temporal akan menghubungkan kalimat yang memiliki unsur waktu. Jadi, jika ada kalimat yang tidak ada hubungannya dari segi waktu, konjungsi temporal tidak bisa digunakan.
Jenis-Jenis Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal terbagi menjadi dua jenis, yakni konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Supaya lebih memahami kedua jenis konjungsi temporal tersebut beserta perbedaannya, simak penjelasan berikut, ya!
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Pada konjungsi temporal sederajat, konjungsi bersifat setara. Artinya, konjungsi ini ditempatkan pada tengah kalimat. Dengan kata lain, konjungsi menjadi penghubung di kalimat majemuk setara. Perlu diketahui pula bahwa konjungsi temporal sederajat ini tidak bisa diletakkan di awal atau akhir kalimat.
Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
Adapun yang termasuk dalam contoh konjungsi temporal sederajat antara lain:
- kemudian
- lalu
- selanjutnya
- setelahnya
- sebelumnya
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Berbeda dengan konjungsi temporal sederajat, konjungsi temporal tidak sederajat ini menghubungkan beberapa kalimat (majemuk bertingkat dan/atau majemuk setara). Jenis konjungsi ini pun bisa diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat.
Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Adapun yang termasuk dalam contoh konjungsi temporal tidak sederajat antara lain:
- ketika
- sementara
- apabila
- saat
- sejak
Contoh Kalimat yang Menggunakan Konjungsi Temporal
Berikut akan ditampilkan beberapa contoh konjungsi temporal, baik yang sederajat dan yang tidak sederajat.
1. Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Sederajat
Beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi temporal sederajat, antara lain:
- Setelah minyak sudah panas kemudian masukkan bumbu yang sudah ditumbuk halus.
- Dia mampir sebentar kemudian pergi lagi.
- Hani kehilangan tasnya lalu ia segera melaporkan kejadian itu kepada polisi.
- Kucing itu berlari kencang lalu melompat tinggi menaiki pohon mangga di sana.
- Kondisi tubuhnya sudah membaik selanjutnya ia akan dipindah ke ruang perawatan umum.
- Kalau sudah selesai tahap dua selanjutnya apa yang harus dilakukan?
- Ratu mengikuti kegiatan paskribra siang ini setelahnya ia berlatih pencak silat bersama teman-temannya.
- Pergi ke pantai saja dulu setelahnya baru ke tempat lainnya.
- Perutnya masih saja terasa sakit padahal sebelumnya ia sudah berobat ke dokter minggu lalu.
- Pencuri itu masih saja berdalih meski sebelumnya dia pernah tertangkap atas kasus yang sama.
- Dia mengerjakan tugasnya dengan cermat, lalu mengumpulkannya ke guru.
- Saya menyelesaikan pekerjaan rumah saya, kemudian pergi bermain bola.
- Setelahnya, mereka berdiskusi tentang rencana liburan musim panas.
- Sebelumnya, saya telah membeli bahan-bahan untuk membuat kue, kemudian mulai memasaknya.
- Dia membaca buku selama beberapa jam, selanjutnya menulis ulasan tentang cerita tersebut.
- Dia menyiram tanaman di halaman belakang, lalu memotong rumput yang tumbuh liar.
- Saya menyiapkan makan malam, kemudian menghidangkannya di meja.
- Setelahnya, mereka pergi ke bioskop untuk menonton film terbaru.
- Sebelumnya, dia menghubungi temannya, kemudian berangkat ke acara pesta.
- Dia membersihkan ruang keluarga, selanjutnya mengatur sofa dan meja.
2. Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi temporal tidak sederajat, antara lain:
- Ayah berangkat bekerja ketika adik sedang tertidur.
- Ketika dunia membutuhkannya, Dia menghilang.
- Semua orang sudah pergi sementara mereka masih bertahan di tempat itu.
- Sementara air direbus, siapkan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan penyedap.
- Aku mau datang apabila kamu juga datang.
- Apabila hari mulai gelap, lampu di jalan itu mulai dinyalakan.
- Adik terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ayah memanggil namanya.
- Saat hujan turun, anak-anak akan berkumpul di depan jendela sambil melihat rintik air yang turun.
- Rumah itu sudah kosong sejak tiga bulan yang lalu.
- Sejak kemarin, kota itu diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
- Hari ini aku pergi ke pasar, sementara kamu pergi ke toko buku.
- Anak-anak bermain di taman saat matahari bersinar terang, sementara orang tua mereka duduk di teras.
- Ketika aku tiba di rumah, dia sudah pergi ke sekolah.
- Dia berhenti merokok sejak dua tahun yang lalu.
- Sejak pagi tadi, aku mencoba menghubunginya tapi tak berhasil.
- Sementara kamu belajar, aku akan menyiapkan makan malam.
- Saat aku berlari, aku melihat bunga-bunga di taman itu.
- Apabila langit terlihat mendung, jangan lupa membawa payung.
- Sementara ayah bekerja, aku dan kakak belajar di kamar.
- Dia sudah tumbuh besar sejak terakhir kali kita bertemu.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, jenis-jenis, dan contoh konjungsi temporal beserta contoh kalimatnya. Gimana, sudah paham kan, sekarang?
Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/konjungsi-temporal
Komentar
Posting Komentar